Senin, 20 Januari 2014

Dia. Satu Nyawa Penuh Aksi





Dia tidak dekat tidak juga jauh…
Dia tidak nyata tidak juga semu…
Dia tidak bersahabat tidak juga asing…
Dia tidak baik tidak juga jahat…
Dia tidak benar tidak juga salah…
Dia tidak bertindak tidak juga diam…
Dia tidak hidup tidak juga mati…
Namun,
Dia menerangi juga meredupkan
Dia mengangkat juga menjatuhkan
Dia berwarna juga kelabu
Dia mengobati juga melukai
Dia penuh keindahan juga kehampaan
Dia penuh kejujuran juga kebohongan
Dia menghidupkan juga mematikan
Dia datang dan juga pergi

Dia memang tidak,

                                                Dia tidak dekat tidak juga jauh
Dia tidak dekat, kita berbeda dunia. Aku, kamu. Kamu pria dewasa yang setiap hari melakoni kehidupannya sebagai seorang mahasiswa. Aku, perempuan kecil yang setiap hari berperan sebagai siswi smk. Namun, kamu tidak juga jauh. Rumahmu tidak terlalu jauh denganku, aku bersekolah disekolah yang pernah kamu jajakan sebelumnya. Kita pernah saling dekat, saling mengenal satu sama lain.
                                               
Dia tidak nyata tidak juga semu
            Dia tidak nyata, untuk saat ini dia tidak berada dikehidupanku. Tidak nyata dihari-hariku. Namun, dia tidak juga semu. Karena aku penah melihatmu, pernah menyentuhmu, pernah merasakan kehangatanmu.

                                                Dia tidak bersahabat tidak juga asing
            Dia tidak bersahabat, aku dan dia memang tidak akrab lagi seperti cerita dahulu. Namun, kami saling mengenal. Aku mengetahui seluk beluk dirinya. Ia tidak asing lagi bagiku.

Dia tidak baik tidak juga jahat
Dia tidak baik, dia pergi meninggalkanku setelah hatiku terulur abis untuknya. Aku tidak sanggup untuk menariknya kembali. Namun, dia tidak juga jahat. Dia adalah pribadi yang baik dan juga santun.

                                    Dia tidak benar tidak juga salah
Dia tidak benar, karena dia adalah sosok yang membuat ku selalu serba salah untuk melalukan sesuatu. Namun, dia juga tidak salah karena dia tidak berhak untuk membuatku selalu bahagia bersamanya.
                                   
Dia tidak bertindak tidak juga diam
Dia tidak bertindak, dia tidak melakukan apa-apa saat ini kepadaku. Namun, justru itu yang membuat dia seolah bertindak. Karena aku selalu bertanya apa yang sedang ia lakukan, dia memenuhi pikiranku, menurunkan kerja imun tubuhku. Dia tidak diam.

                                                Dia tidak hidup tidak juga mati
            Dia tidak hidup, karena dia tidak berperan aktif dikehidupan nyataku. Namun, dia juga tidak mati. Karena bayangnya masih bergulat setiap detiknya dipikiran dan tindakanku.

Namun Dia itu,

                                                Dia menerangi juga meredupkan
            Dia menerangi hariku, yang penuh dengan kegiatan yang itu-itu saja. Namun, dia juga yang meredupkan kehidupanku…

                                                Dia mengangkat juga menjatuhkan
Dia mengangkat setiap semangatku, mengajarkan ku untuk bangkit dari hidup yang monoton. Namun, dia juga yang menjatuhkanku, dari semangat yang sudah ku angkat tinggi untuknya…
                                                           
                                                Dia berwarna juga kelabu
            Dia berwarna, mewarnai satiap detik kehidupanku. Mendegupkan setiap detak jantungku. Dia mengenaliku banyak warna. Namun, dia juga yang membuat hidupku menjadi kelabu. Tidak berwarna lagi tanpanya…

                                               Dia mengobati juga melukai
            Dia mengobati, mengobati hari-hariku yang datar, mengobati luka kesepian hariku. Namun, dia juga yang melukai. Melukai hariku dengan goresan luka yang baru. Luka yang lebih sakit dari luka yang ia obati…

                                                Dia penuh keindahan juga kehampaan
            Dia penuh keindahan, setiap lekuk tubuhnya setiap hembus nafasnya dan setiap gerak geriknya merupakan suatu keindahan untukku. Namun, dia juga memberikan kehampaan. Setelah membuat hidupku indah, dia membuat hidupku hampa karena kepergiannya…
                                               Dia penuh kejujuran dan juga kebohongan
            Dia penuh kejujuran, setiap kalimat yang diucapkannya dan setiap keterbukaannya merupakan bukti kejujurannya. Namun, secara bersamaan dia juga penuh dengan kebohongan.

                                               Dia menghidupkan juga mematikan
            Dia menghidupkan setiap otot retorik dalam tubuh ini yang sempat tertidur lama, mengajari setiap arti kehidupan, membangunkan ku dalam kesepian yang kunikmati. Namun, dia juga mematikan. Mematikan setiap usahaku, mematikan setiap langkah yang baru aku jalani itu…

                                               Dia datang dan juga pergi
            Dia datang, datang dikehidupanku. Sebentar waktunya, namun memberikan efek yang luarbiasa. Dari yang paling manis hingga pahit. Dan dia juga pergi, pergi setelah mengajarkanku banyak pelajaran dalam hidup…

Dia. Satu nyawa penuh aksi. Pemicu kehidupan ini, penyebab utama setiap gerak ini.
Namun kini, hanya tertinggal kenangan dan pembelajaran. Dimana mereka satu paket yang jika disalah artikan akan menjadi sangat menyakitkan. Namun jika aku mengambil dari sisi baik. Tentu aku seharusnya sangat berterimakasih padanya, karena telah memberikan banyak sekali pembelajaran dalam hidupku.
Jujur, aku masih dalam tahap yang salah. Membiarkan kenangan manis membentuk bayangan buruk dalam hari-hariku. Aku tau ini bodoh. Namun aku juga berterimakasih atas pelajaran hidup yang luar biasa. Aku tidak bermunafik. Aku masih menyayangimu.

©       Salam rindu yang terbesit dari perempuan yang pernah singgah diharimu, untukmu hati yang telah pergi… semoga dapat kembali.